PENGERTIAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA
Sick Building Syndrome (SBS) adalah Suatu gejala yang cenderung meningkat dengan seiring berjalannya waktu yang dihabiskan seseorang di dalam gedung atau ruangan yang bisa membaik dan bisa menghilang saat orang tersebut menjauh dari gedung atau ruangan.
Sick Building Syndrome (SBS) menurut U.S. Environmental Protection Agency (US EPA) adalah istilah untuk menggambarkan situasi dimana gedung (kantor, rumah, apartemen. dan sekolah) yang mengalami efek kesehatan yang terkait dengan waktu yang dihabiskan di gedung, tetapi tidak ada penyakit atau penyebab khusus yang dapat diidentifikasi.
Sick Building Syndrome mengakibatkan gangguan besar pada kinerja kepada staff dah hubungan individu, serta hilangnya produktifitas secara signifikan. Gejalanya mungkin tampak sepele pada dibandingkan dengan mereka yang memiliki masalah besar. Menurut penelitian yang sudah dilakukan dan yang sudah ada pada tahun 2022 mengungkapkan bahwa :
- 85% Pekerja kantoran mengalami sick building syndrome.
- Pekerja wanita lebih mungkin mengalami sick building syndrome daripada pekerja pria.
PERBEDAAN SICK BUILDING SYNDROME DENGAN BUILDING RELATED ILLNESS
PENYEBAB SICK BUILDING SYNDROME :
1. VENTILASI YANG TIDAK MEMADAHI
Menurut Standart ASHRAE 62-1989 minimum udara di dalam ruangan adalah 20 cfm/orang (0,0094 m3/detik) dan untuk udara di luar ruangan 15 cfm/orang (0,0071 m3/detik). Jika diperlukan untuk beberapa ruangan seperti smoking area hingga 60 cfm/orang (0,028 m3/detik).
2. KONTAMINASI KIMIA DARI SUMBER DALAM RUANGAN
Kontaminasi kimia dari dalam ruangan seperti Lem, pelapis produk kayu, pestisida dan bahan pembersih yang mengeluarkan Volatile Organic Compounds (VOC), termasuk formaldehyde, Environmental Tobacco Smoke (ETS) yang mengeluarkan Volatile Organic Compounds (VOC) tinggi dan senyawa beracun lainnya atau partikel yang dapat terhirup. Gas mematikan tersebut dapat menyebabkan efek kesehatan kronis dan akut pada konsentrasi tinggi dan beberapa dikenal dengan Carcinogens.
3. KONTAMINASI KIMIA DARI SUMBER LUAR RUANGAN
Kontaminasi kimia dari luar ruangan seperti polusi dari knalpot kendaraan bermotor, ventilasi pipa ledeng dan asap yang ditimbulkan dari hasil pembakaran yang masuk ke gedung melalui ventilasi udara, jendela dll.
4. KONTAMINASI BIOLOGIS
Kontaminasi biologis seperti bakteri, jamur, serbuk sari dan virus yang berkembang biak di genangan air yang terkumpul pada saluran, tempat pembuangan dll. Serangga dan kotoran hewan juga dapat menjadi sumber pencemaran biologis. Bakteri Legionella telah menyebabkan penyakit Legionellosis dan Demam Pontiac.
Tindakan dan pencegahan Sick Building Syndrome bisa dilakukan dengan cara berikut :
- Memberikan atau memodifikasi sumber polutan
- Meningkatkan tingkat ventilasi dan distribusi udara
- Menggunakan alat pembersihan udara
- Menerapkan program pembersihan
- Pembelajaran dan komunikasi
- Menetapkan program inspeksi dan pemantauan bangunan
KESIMPULAN
Sick Building Syndrome menggambarkan kondisi medis dimana orang yang berada di dalam gedung menderita gejala penyakit atau merasa tidak enak badan tanpa alasan yang jelas. Investigasi komprehensif dianjurkan untuk mengidentifikasi sumber masalah. Sampel udara yang spesifik jarang memberikan informasi tentang kemungkinan penyebab dan seringkali tidak diperlukan untuk memecahkan masalah dan bahkan dapat menyesatkan.
0 Response to "PENGERTIAN SICK BUILDING SYNDROME (SBS) DAN TINDAKAN PENCEGAHANNYA"
Posting Komentar